Minggu, 27 November 2011

From Zero to Hero

Saat J.K Rowling ditunjuk untuk berbicara dalam acara kelulusan di universitas Harvard, daripada bicara tentang kesuksesan, ia berbicara tentang kegagalan. Dia hubungkan pernyataannya dengan cerita kehidupannya, sebagai wanita muda yang baru lulus dia memiliki mimpi untuk menulis novel, daripada meneruskan kuliah ia malah memilih studi tentang literature Inggris.

Meskipun demikian, ia berakhir sebagai orangtua tunggal yang tidak punya pekerjaan, “orang miskin di Inggris tanpa menjadi tunawisma,” demikian Rowling menggambarkan keadaannya. Namun selama ia menjalani masa-masa sulit hidupnya itu, dia menyadari bahwa masih ada sesuatu yang berharga dalam hidupnya, yaitu putri kecilnya, sebuah mesin tik tua dan juga sebuah ide yang akan menjadi dasar bagi kehidupannya di masa mendatang. Mungkin Anda pernah mendengar Harry Potter? Ya, itulah ide brilian yang mengubah hidupnya dari seorang ibu tunggal pengangguran menjadi penulis terkenal.

“Anda mungkin tidak pernah mengalami kegagalan pada skala yang pernah saya buat,” ujar Rowling kepada pendengarnya. “Tetapi mustahil untuk hidup tanpa pernah mengalami kegagalan, kecuali Anda hidup dengan sangat hati-hati atau bahkan tidak memiliki kehidupan – dalam hal ini Anda gagal karena tidak mencoba.”

“Anda tidak akan pernah mengetahui siapa diri Anda yang sebenarnya, atau kekuatan hubungan yang Anda miliki, sampai keduanya mengalami pengujian oleh perbedaan. Hikmat seperti ini adalah sebuah hadiah, mengalami kemenangan atas penderitaan, dan merupakan suatu yang sangat berharga bagi saya lebih dari gelar apapun yang saya terima.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar